Minggu, 15 Januari 2012

Bahan bangunan mendukung hemat energi

Dijaman yg serba modern kaya skarang , kita harus pinter-pinter mensiasati keadaan , terutama keadaan alam yg sudah tidak muda lagi , bumi kita sudah smakin tua dan terus di dandani oleh gedung- gedung high rise building yg membentang tinggi , kerusakan kerusakan alam yg kita sebabkan sendiri telah banyak memakan korban , oleh sebab itu kita sebagai pemuda yg akan meneruskan amanat di dunia ini harus mulai memikirkan apapun yg bersifat ramah lingkungan , salah satunya menghemat energi ,, penghematan energi adalah tindakan mengurangi jumlah penggunaan energi. Penghematan energi dapat dicapai dengan penggunaan energi secara efisien dimana manfaat yang sama diperoleh dengan menggunakan energi lebih sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang menggunakan energi. Penghematan energi dapat menyebabkan berkurangnya biaya, serta meningkatnya nilai lingkungan, keamanan negara, keamanan pribadi, serta kenyamanan. untuk membuat bangunan hemat energi kan perlu bahan-bahan yg juga hemat energi , nahhh itu yg kita akan bahas sekarang , tadi itu cuma basa basinya saja ... jadi bahan hemat energi adalah bahan-bahan yg tidak terlalu banyak menghabiskan energi bahkan tidak menggunakan energi sama sekali , untuk menunjang semua itu kita dapat memanfaatkan energi alternatif .


Adapun pemanfaatan energi alternatif antara lain :

ü      Untuk menghemat pemakaian listrik, kita dapat menggunakan lampu hemat energi, mempertahankan suhu AC di 25º C, membuka tirai jendela bila memungkinkan agar terang, dan matikan peralatan elektronik jika tidak diperlukan (bukan posisi stand-by).

ü      Penghuni diajak memanfaatkan energi alternatif dalam memenuhi kebutuhan listrik yang murah dan praktis, serta ditunjang pengembangan teknologi energi tenaga surya, angin, atau biogas untuk bangunan rumah/ gedung.

ü      Penggunaan material lokal justru akan lebih menghemat biaya (biaya produksi, angkutan). Kreativitas desain sangat dibutuhkan untuk menghasilkan bangunan berbahan lokal menjadi lebih menarik, keunikan khas lokal, dan mudah diganti dan diperoleh dari tempat sekitar. Perpaduan material batu kali atau batu bata untuk fondasi dan dinding, dinding dari kayu atau gedeg modern (bambu), atap genteng, dan lantai teraso tidak kalah bagus dengan bangunan berdinding beton dan kaca, rangka dan atap baja, serta lantai keramik, marmer, atau granit. Motif dan ornamen lokal pada dekoratif bangunan juga memberikan nilai tambah tersendiri.

ü      Pemanfaatan material bekas atau sisa untuk bahan renovasi bangunan juga dapat menghasilkan bangunan yang indah dan fungsional. Kusen, daun pintu atau jendela, kaca, teraso, hingga tangga dan pagar besi bekas masih bisa dirapikan, diberi sentuhan baru, dan dipakai ulang yang dapat memberikan suasana baru pada bangunan. Lebih murah dan tetap kuat.

ü      Bangunan harus mulai mengurangi pemakaian air (reduce), penggunaan kembali air untuk berbagai keperluan sekaligus (reuse), mendaur ulang buangan air bersih (recycle), dan mengisi kembali air tanah (recharge) dengan sumur resapan air (1 x 1 x 2 meter) dan/atau lubang resapan biopori (10 sentimeter x 1 meter).

ü      Semua air limbah dimasukkan ke dalam sumur resapan air dengan pengolahan konvensional supaya tidak harus terlalu bergantung kepada sistem lingkungan yang ada. Cara hemat penggunaan air adalah tutup keran bila tidak diperlukan, jangan biarkan air keran menetes, hemat air saat cuci tangan dan cuci gelas/piring, pilih dual flush untuk toilet, selalu habiskan air yang Anda minum.
 
dan masih banyak lagi , akan tetapi tidak dapat saya tuliskan disini , karna jika tetap saya tuliskan disini kemungkinan besar tulisannya tidak akan nyambung sama yg atasnya ... jd cukup stop sampai disini ajja .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar